Perhatikan bahwa Oculus Quest yang dirilis Meta Inc pertama kali pada 2020, hanyalah salah satu jenis alat virtual reality kategori VR headset atau helm.
Selain itu, masih ada berbagai jenis alat VR yang lain, dan kabar baiknya, ID Tech Insider akan membahasnya untuk Anda.
Siapa sangka, sebuah dunia virtual yang bisa dimasuki sekaligus asetnya dapat diperjualbelikan. Dunia yang seolah-olah hanya berada di anime isekai, benar-benar terealisasi dalam kenyataan.
Menghadapi kemajuan teknologi modern yang “ngeri-ngeri sedap” ini, bagaimana sikap kita sebagai umat manusia?
Sebelum lebih jauh lagi, mari kita samakan pandangan tentang apa itu manusia modern. Dalam konteks ini, kita sebaiknya sepakat bahwa manusia modern adalah masyarakat yang berorientasi terhadap peradaban dan teknologi terkini untuk memudahkan kehidupan.
Dan, salah satunya teknologi itu adalah virtual reality (realitas virtual) yang bisa dimasuki dengan “alat virtual reality”.
Jenis Alat Virtual Reality, Masuki Dunia Virtual yang Menakjubkan
Secara sederhana, virtual reality adalah dunia lain anak kandung teknologi.
Artinya, pengguna yang ingin masuk ke dunia lain tersebut, harus menggunakan perangkat virtual reality.
Pengguna yang telah masuk, dapat melakukan berbagai macam interaksi. Contoh mudahnya mengadakan meeting, sewa papan reklame, main gim, beli properti, jualan, dan sebagainya.
Meski begitu, ingatlah virtual reality ini jelas berbeda dengan dunia gaib, ya! Berdasarkan alat dan perangkatnya, berikut beberapa jenis virtual reality.
1. Kacamata VR
Jenis alat virtual reality yang pertama, dan mungkin yang paling dikenal adalah kacamata VR.
Gampangnya, fungsi utama alat ini untuk merepresentasikan gerakan kepala dan angle/sudut pandang pengguna dalam virtual world. Ada banyak sekali jenis kacamata VR, seperti:
- Meta Oculus Quest
- Sony PlayStation VR
- HP Reverb
- HTC Vive
- Valve Index
- XTAL VR
- Apple Vision
Dari contoh di atas, mungkin Anda bertanya mengapa sebagian besar untuk main gim?
Pada awal pengenalan virtual reality, memang diperuntukkan sebagai hiburan. Sampai sekarang segala potensi virtual world sedang digali lebih dalam.
2. Headset VR
Merujuk pada definisi paling dasar, headset sebenarnya merupakan perangkat audio berupa earphone dan mikrofon yang terpasang di kepala.
Sayangnya, banyak kalangan yang menyamakan alat virtual reality headset dengan kacamata VR. Padahal, berangkat dari definisi di atas, keduanya jelas berbeda.
Bahkan halaman official Meta Quest pun setuju. Mereka memasukkan headset dalam kategori aksesori, di sub-kategori earphone dan headphone.
Headset VR memiliki fungsi interaksi dengan pengguna lain di dalam virtual world. Contoh produk yang populer untuk alat ini seperti Logitech Chorus VR Off-Ear Audio for Meta Quest 2.
3. Controller VR
Kiranya kami tak perlu menjelaskan panjang lebar terkait alat bernama controller. Semua pasti sudah tahu, fungsinya sebagai pusat kontrol gerakan dan perintah di virtual world.
Bentuk controller VR biasanya terpisah, satu untuk tangan kanan dan satu untuk tangan kiri.
Setiap gesture gerakan dan tombol tindakan dari pengguna, memberikan sinyal yang menjalankan gerakan dan tindakan di virtual world.
4. Personal Computer
Pada beberapa kasus, pengguna membutuhkan komputer dengan spesifikasi tinggi supaya dapat mengakses virtual world secara lancar.
Sedangkan pada kasus lain, kacamata VR sudah include sistem untuk masuk ke dunia virtual, tanpa butuh tambahan perangkat komputer sama sekali.
Mengapa bisa begitu? Sebenarnya, ada berbagai jenis virtual reality yang dikenal oleh manusia modern, dan kami akan membahasnya setelah ini.
5. Software VR
Garis besar sistem teknologi ada tiga (3) komponen; software (lunak), hardware (keras), dan brainware (pengguna).
Kacamata VR, controller, headset, atau komputer adalah kategori hardware. Anda, sebagai pengguna virtual reality berperan sebagai brainware.
Sedangkan software, merupakan sistem lunak yang terpasang di dalam kacamata VR, komputer, atau peripheral VR lainnya.
Khusus untuk developer dan pengembang virtual reality, umumnya menggunakan software seperti:
- Unity
- js
- A Frame
- Unreal Engine
- CryEngine
Kita yang notabene hanya pengguna, atau katakanlah seorang penikmat teknologi termutakhir VR, tak perlu ikut pusing seperti developer. Kita hanya perlu membeli alat VR lalu menggunakannya untuk bersenang-senang.
Jenis Virtual Reality Berdasarkan Kategori
Di atas merupakan contoh jenis alat virtual reality, dan di bawah ini merupakan jenis virtual reality yang telah disepakati. Apa saja?
1. Non Immersive VR
Sebuah kejutan, mungkin kebanyakan dari kita baru mengenal virtual reality setelah kemunculan Meta Quest (kacamata VR). Padahal, sejak dulu teknologi VR sudah kita nikmati, terlebih kategori non immersive.
Non immersive VR adalah pengalaman menjalankan karakter di virtual world melalui monitor (dalam hal ini bisa desktop maupun mobile).
Contohnya? Anda main gim open world di komputer, seperti GTA V. Itu adalah anak kandung teknologi yang masuk kategori virtual reality non immersive!
Makanya, pada jenis alat virtual reality di atas tadi, kami memasukkan Personal Computer (PC) dalam salah satunya.
Dengan kata lain, saat Anda bermain gim tidak berkesan mendapat pengalaman virtual yang benar-benar penuh.
2. Semi Immersive VR
Berikutnya semi immersive VR, yang memberi kesan pengalaman virtual lebih dalam.
Misalnya, Anda bermain gim GTA V dengan memanfaatkan kacamata VR (bukan hanya keyboard dan mouse) untuk menjalankan karakter.
Atau, Anda juga menggunakan controller VR, sudah tidak pakai keyboard dan mouse sama sekali. Ini masih masuk kategori virtual reality semi immersive.
3. Fully Immersive VR
Lantas bagaimana fully immersive yang penuh? Saat Anda sepenuhnya menggunakan alat yang memberi kesan kehadiran realistis di virtual world.
Alat virtual reality yang Anda butuhkan benar-benar lengkap. Seperti kacamata, headset, helm, kostum sensor, konektor gerakan, detektor indera, sarung tangan, sepatu VR, dan segala pernak-pernik untuk menunjukkan bahwa Anda ada di virtual world.
Hasilnya apa? Mungkin Anda akan melupakan pernah hidup di dunia nyata.
Sebab, fully immersive VR menangkap segala macam bentuk gerak-gerik yang Anda lakukan, bahkan kedipan mata. Kemudian direalisasikan ke gerakan karakter Anda yang menyerupai sosok Anda sesungguhnya.
Setidaknya hingga saat ini, belum ada kategori virtual reality penuh layaknya di film Avatar; di mana Anda hanya tidur, masuk ke virtual world, bergerak sesuai sensor otak, mendapat respons, bahkan bisa meninggal di dunia itu yang diikuti meninggal di dunia nyata.
4. Collaborative VR
Kategori virtual reality collaborative melibatkan interaksi dari beberapa pengguna di dalam virtual world.
Contohnya Anda main gim online seperti PUBG dengan alat VR bersama teman-teman. Atau, Anda mengadakan meeting di ruangan virtual, ini mirip seperti anggota organisasi Akatsuki yang bertemu secara virtual di tiap jari Biju.
Anggota akatsuki tidak benar-benar hadir di lokasi, tetapi yang muncul hanyalah gambaran visual. Ya, kira-kira begitulah contoh collaborative VR biar gampang dipahami.
5. Augmented Reality
Antara augmented reality dan virtual reality saling berkaitan. Di mana penerapan augmented reality (AR) akan bersinggungan langsung dengan dunia nyata.
Lihat kembali definisi AR, adalah teknologi untuk menggunakan hasil virtual maya di dunia nyata.
Contohnya, Anda melihat meja yang sangat bagus di marketplace (Anda melihatnya dengan smartphone).
Kemudian, berkat teknologi AR, Anda bisa mengilustrasikan dan merealisasikan secara 3D apakah nantinya meja tersebut jika ditaruh di ruang tamu Anda akan kelihatan cocok atau tidak.
Tentu, untuk kasus di atas masuk dalam ranah bisnis, yang harus didukung oleh alat virtual reality seperti kamera proyeksi khusus.
Dampak Alat Virtual Reality untuk Umat Manusia
Produk teknologi membawa manfaat dan dampak buruk. Beberapa manfaat virtual reality antara lain:
- Menawarkan kesan dan sensasi luar biasa saat bermain gim.
- Membantu pelatihan militer dengan meminimalisir budget.
- Praktik medis yang rumit tanpa membutuhkan subjek penelitian.
- Kabar baik untuk orang introvert dan asosial untuk secara perlahan mengatasi ketakutan berinteraksi dengan orang lain.
- Implementasi penggabungan dunia virtual dan dunia nyata yang memudahkan untuk sektor bisnis.
Sayangnya, berbagai manfaat di atas harus ditebus dengan beberapa kemungkinan dampak buruk, seperti:
- Gangguan serta penurunan fungsi indera manusia, seperti penglihatan, pendengaran, dan perabaan.
- Ketergantungan terhadap produk teknologi, pada taraf yang mengkhawatirkan, bukan tidak mungkin VR dan AR dianggap sebagai kebutuhan pokok.
- Keamanan data pribadi umat manusia di muka bumi yang tersimpan di satu database cloud sangat rentan bocor.
- Konspirasi kapitalis global, di mana manusia modern harus tunduk dan patuh atas apapun kebijakan pemilik teknologi VR.
- Perubahan perilaku manusia modern yang bersinggungan dengan kultur (budaya), sosial, dan norma yang sudah ada.
Dulu, manusia sudah cukup dengan telepon dan SMS. Namun lihat kenyataan sekarang, segala sesuatu harus tersambung ke internet. Semua perangkat seperti kamera, kalkulator, kalender, perekam suara, buku catatan, dan lain sebagainya masuk ke satu kotak kecil yang bernama smartphone.
Pada akhirnya dalam pembahasan jenis alat virtual reality di atas, kami hendak menyampaikan agar setiap umat manusia modern bersikap kritis dengan kesadaran penuh. Semoga masa depan tidak seburuk yang terjadi di film-film.