Teknologi jaringan 5G akan bersinggungan dengan anak teknologi yang lain; virtual reality (VR), Internet of Things (IoT), hingga artificial intelligence (AI). Mengapa, dan bagaimana?
Perkembangan teknologi 5G tentunya tidak terlepas dengan fondasi teknologi jaringan sebelumnya. Beberapa dari kita mungkin pernah merasakan masa kejayaan jaringan baheula tersebut, seperti Edge (E), HSPA (H), 3G, atau 4G.
Ya, ada juga tingkatan yang lebih tinggi, H+ atau 4G+ yang digadang-gadang memiliki kelebihan di sektor kecepatan transfer data.
Menarik, informasi ini penting sebab internet seolah sudah menjadi kebutuhan pokok umat manusia.
Pada kesempatan kali ini ID Tech Insider bakal mengulik semua hal yang perlu Anda ketahui tentang teknologi jaringan 5G.
Pemahaman Dasar Teknologi Jaringan 5G
Mudahnya, jaringan 5G berarti teknologi konektivitas internet mobile generasi ke-5.
Kelahiran teknologi ini memberi angin segar untuk virtual reality. Pasalnya, 5G menurut President of Engineering at Qualcomm Technologies Inc., Dr. John Smee bahwa memberi banyak peningkatan.
Seperti kecepatan yang lebih tinggi, latensi yang lebih rendah, hingga penunjang untuk pemanfaatan pada serangkaian aplikasi terbaru.
Jangan Anda pikir bahwa 5G adalah jaringan termutakhir. Tidak, bocorannya melalui laman resminya, Qualcomm sudah merancang versi awal generasi ke-6 6G. Terlebih untuk penggunaan pada tahun 2030, atau sekitar satu dekade setelah pemerataan jaringan generasi ke-5 5G.
1. Perkembangan Teknologi Jaringan Sebelumnya
Pada sekitar tahun 1980-an, jaringan generasi pertama 1G hadir dengan suara analog. Tak butuh waktu lama, sekitar 1990-an generasi kedua 2G menjadi pembaharu jaringan yang menawarkan inovasi suara digital.
Kemudian memasuki abad 21, sekitar awal 2000-an, 3G adalah inovasi yang dianggap paling mutakhir saat itu. Hadir untuk perangkat seluler dapat mengakses internet secara global dengan data seluler.
Kemunculan 3G tak membuat pengembang jaringan merasa puas. Akhirnya sekitar 2010-an jaringan generasi keempat 4G menandai dimulainya era pita jaringan cepat untuk smartphone.
Dari berbagai perkembangan teknologi jaringan sebelumnya di atas, terdapat sebuah pola yang mungkin tidak kita sadari. Yaitu per satu dekade, muncul upgrade teknologi yang lebih unggul daripada pendahulunya.
Perkembangan di atas belum termasuk sub-peningkatan yang lebih kecil, contohnya H+ atau 4G+.
Setidaknya, konsep dasar 5G sudah muncul pada 2019-an, dan baru diperkenalkan ke masyarakat dunia pada awal 2020.
Nahas, di Indonesia meski 5G sudah berumur sekitar 5 tahun, dan konsep dasar 6G (generasi keenam) sudah mulai dirancang. Konektivitas 5G sama sekali belum merata.
2. Keunggulan Teknologi Jaringan 5G
Garis besar keunggulan teknologi jaringan 5G mencangkup semua yang bisa 4G lakukan, ditambah dengan beberapa penyempurnaan yang “dianggap” lebih optimal, seperti:
- Peningkatan kecepatan transfer data hingga 10x lipat dari 4G. Jika jaringan 4G mampu transfer data hingga 1 Gbps, maka jaringan 5G punya kecepatan tembus di angka 10 Gbps.
- Latensi atau waktu yang dibutuhkan paket untuk berpindah lebih rendah. Peningkatannya cukup jauh, latensi 4G antara 60 ms s/d 100 ms, sedangkan latensi 5G tidak lebih dari 6 ms.
- Dukungan untuk teknologi virtual reality. Melihat peningkatan kecepatan dan rendahnya latensi, segala aktivitas di virtual world dapat dijalankan dengan lancar, baik bermain gim maupun aktivitas lainnya.
- Sinkronisasi dengan perangkat, ini merupakan bukti 5G menandai normalisasi penggunaan Internet of Things (IoT). Contohnya, mengendalikan drone, mobil tanpa pengemudi, kontrol smart home dari jarak jauh, dan sebagainya.
- Membuka babak baru dunia modern yang nyaris sepenuhnya tergantung pada internet. Dalam hal ini seperti potensi penggunaan jaringan 6G satu dekade setelah pemerataan.
Dari beberapa keunggulan di atas, itulah alasan yang juga menjawab mengapa 5G erat kaitannya dengan VR, IoT, AR, dan AI.
Meski banyak sekali keunggulannya, 5G juga lumayan mengkhawatirkan. Mengapa?
Dengan kecepatan yang semakin tinggi, ini berkaitan dengan biaya untuk mendapatkannya semakin mahal. Apalagi tidak ada peningkatan penghasilan masyarakat.
3. Teknologi Jaringan 5G untuk Smartphone
Hal dasar berikutnya yang harus kami sampaikan adalah koneksi jaringan 5G untuk smartphone.
Apakah Anda menyadari bahwa sangat banyak produk smartphone yang sudah menggunakan prosesor 5G dengan harga terjangkau? Apakah prosesor tersebut menjalankan fungsinya dengan baik?
Kita tidak tahu, sebab terlepas apakah kita memiliki smartphone dengan prosesor 5G atau tidak. Kalau tidak mendapat akses ke jaringan 5G hanya akan berakhir sia-sia.
Ya, sayang sekali jaringan 5G tidak bisa diakses menggunakan smartphone dengan prosesor 4G.
Teori Konspirasi Teknologi Jaringan 5G
Kemunculan 5G pada 2020-an, turut disertai isu bahwa jaringan ini berbahaya bagi umat manusia; menyebarkan virus Covid-19, memunculkan flu Spanyol, dan pengaruh frekuensi elektromagnetik 5G.
Konspirasi ini cukup menggemparkan, bahkan National Library of Medicine melalui laman resminya merilis artikel berjudul COVID-19, 5G conspiracies and infrastructural futures pada November 2020 lalu.
Hasilnya, setidaknya ada dua (2) poin penting, antara lain:
- 5G tidak berbahaya karena jaringan ini bersifat non-ionisasi. Tidak bisa menembus makhluk hidup. Fakta ini didukung oleh Eric van Rogen, wakil ketua The International Commission on Non‐Ionizing Radiation Protection (ICNIRP), bahwa tidak ada alasan sama sekali untuk percaya bahwa sistem kekebalan tubuh dapat dipengaruhi secara negatif oleh 5G. Lebih lanjut lagi, Global News dan The Guardian juga mengungkapkan bahwa 5G tidak membahayakan makhluk hidup.
- 5G tidak menyebabkan dan menyebarkan virus Covid-19 maupun flu Spanyol. Logikanya sederhana, jaringan 5G berada pada spektrum elektromagnetik, sedangkan virus Covid adalah penyakit biologis yang menyebar melalui droplet.
Sebaliknya, teknologi jaringan 5G dianggap sebagai gerbang masuk ke dunia modern yang sepenuhnya otomatis. Penerapan yang paling sederhana, Anda bisa mematikan lampu rumah tanpa perlu menekan tombol.
Contoh Teknologi Jaringan 5G
Sinyal 5G untuk apa? Ada banyak penerapan dan contoh teknologi 5G, yang sedang direncanakan maupun sudah terealisasi, seperti:
1. Kesehatan
Mendapat riwayat pasien dengan cepat, sebab data-data pasien terintegrasi secara cloud. Selain itu juga menawarkan kemudahan praktik kesehatan rumit dengan memanfaatkan ilustrasi 3D.
2. VR dan AR
Dalam sektor hiburan, pengguna jaringan 5G memungkinkan mendapat pengalaman lebih baik untuk bermain gim di virtual reality. Atau, ketika mau membeli perabotan rumah tangga bisa menyesuaikan kecocokan secara realistis dengan augmented reality.
3. Internet of Things
5G memberi kecepatan dan kestabilan yang lebih baik untuk semua perangkat terhubung dalam smart home (rumah pintar).
4. Logistik
Kecilnya waktu latensi jaringan 5G menawarkan otomatisasi di sektor logistik, dampak positifnya lebih lanjut adalah meminimalisir biaya.
5. AI
Integrasi jaringan cepat 5G dengan teknologi artificial intelligence untuk memudahkan urusan umat manusia masa depan.
Kesimpulan
Jaringan 5G secara harfiah berarti jaringan generasi kelima, ditandai dengan angka 5 tersebut. Cara kerja 5G menggunakan gelombang radio frekuensi elektromagnetik yang menjadi upgrade dari generasi 4G. Membawa kecepatan hingga 10 Gbps data dalam keadaan tidak bergerak.
Manfaat jaringan 5G untuk berbagai sektor, mulai dari kesehatan, logistik, hingga pemanfaatan pada VR, AR, IoT, dan AI masa kini.
Sedangkan untuk teori konspirasi berbarengan muncul dengan jaringan 5G, secara ilmiah terbukti tidak benar.
Pada akhirnya, teknologi jaringan 5G dapat memberi manfaat yang positif untuk kehidupan manusia. Dengan konsekuensi yang masih belum jelas sampai sekarang. Bagaimana menurut Anda?