Sebagian negara sudah mempersiapkan teknologi 6G. Sedangkan di Indonesia penerapan jaringan 5G masih belum meluas. Diperkirakan teknologi nirkabel generasi keenam ini yang menjadi penerus jaringan 5G akan diluncurkan beberapa tahun mendatang secara komersial.
Riset dan pengembangannya masih tahapan awal. Perkiraannya, jaringan ini mempunyai kecepatan sampai 1 Tbps atau terabyte per detik. Agar lebih paham tentang teknologi yang menjadi masa depan internet ini, simak uraian berikut.
Mengenal Sekilas Seputar Teknologi 6G
Singkatan dari 6G adalah 6 Generation atau yang artinya nirkabel generasi keenam. Dibandingkan 5G, jaringan ini akan bisa memakai frekuensi dengan nilai lebih tinggi. Kapasitas yang ditawarkan pada teknologi satu ini jauh lebih tinggi dengan latensi lebih rendah.
Tujuan teknologi 6G adalah untuk mendukung komunikasi dengan latensi bernilai 1 mikrodetik. Biasanya generasi baru memakai kode digital yang lebih canggih dan tidak bisa dilakukan oleh versi lama.
Selain itu, memakai sistem antena yang semakin kompleks serta pita gelombang udara lebih luas. Jaringan ini menawarkan perspektif baru terkait antarmuka otak komputer. Untuk susunan antenanya sendiri sangat rumit karena sebelumnya tidak mungkin dibangun.
Selain itu, sistem pengodean digitalnya jauh lebih canggih dibandingkan varian sebelumnya. Tapi, belum ada spesifikasi pasti mengenai 6G karena masih dalam proses penelitian dan pengembangan.
Perkiraan Rilisnya Jaringan 6G dan Tantangannya
Banyak yang bertanya kapan diluncurkannya teknologi 6G? Jawabannya adalah diperkirakan jaringan ini akan diluncurkan tahun 2030 secara komersial. Mengembangkan jaringan internet generasi baru itu memerlukan waktu sekitar 10 tahun, termasuk 6G.
Sumber lainnya mengatakan bahwa produk pertama 6G kemungkinan akan diperkenalkan dan bisa dilihat masyarakat pada sekitar tahun 2028. Dan pada tahun 2030 penyebarannya sudah mulai meluas.
Setiap upaya pengembangan jaringan internet tentu mempunyai tantangannya masing-masing, termasuk teknologi 6G. Mengenai tantangan, salah satunya adalah belum ada standar global. Hal ini bisa menghambat proses pengembangan serta penerapannya.
Tantangan lainnya yaitu belum pastinya alokasi spektrum frekuensi THz. Dari segi biaya, karena menggunakan teknologi yang lebih canggih tentu saja kebutuhan untuk pembangunan serta pemeliharaan jaringannya lebih mahal.
Terlepas dari tantangan tersebut, jaringan ini berpotensi besar merevolusi beragam industri. Contohnya adalah mendukung pembuatan sistem pabrik pintar, adanya layanan kesehatan virtual dan menghadirkan pengalaman realitas visual lebih mendalam di bidang hiburan.
Memahami Bagaimana Cara Kerja 6G
Mengenai cara kerja teknologi 6G belum diketahui secara pasti karena masih proses penelitian serta pengembangan. Salah satu aspek yang diteliti adalah tentang cara mengirimkan data pada gelombang hingga ratusan GHz dan satuan THz.
Pada masa sekarang ini belum ada frekuensi dengan nilai di atas 39 GHz. Tantangan besar yang belum terpecahkan adalah tidak adanya bahan semikonduktor yang bisa memakai frekuensi multi-THz.
Diperlukan array dengan jumlah sangat besar dari antena kecil untuk memperoleh segala jenis jangkauan dari frekuensi tersebut. Uap air yang ada di atmosfer menghalangi serta memantulkan gelombang THz.
Inilah penyebab para ahli matematika harus merancang model desain yang memungkinkan data bisa mengambil rute sangat kompleks menuju tujuannya. Sekarang ini sistem nirkabel hanya memungkinkan pengguna mengirimkan atau menerima data pada frekuensi tertentu.
Pembagian saluran diperlukan untuk memperoleh komunikasi dua arah berdasarkan frekuensi FDD atau membuat slot waktu TDD. Belum diketahui cara mengirimkan serta menerima data dalam frekuensi sama, saat sama dan bisa menggandakan efisiensi spektrum yang ada.
Walaupun belum ada yang mengetahui bagaimana caranya, banyak ahli berusaha keras untuk menemukannya. Konsep 5G yaitu komputasi terpisah, tapi pada teknologi 6G harusnya bisa jauh lebih bertenaga.
Untuk mewujudkannya diperlukan inovasi-inovasi teknologi lainnya. Kalaupun akan menggunakan konsep komputasi terpisah, diupgrade menjadi lebih bagus. Komputasi terpisah memungkinkan pengguna bisa memindahkan sebagian besar pemrosesan menuju cloud.
Menurut University Oulu White Paper, ada kemungkinan memerlukan bentuk baru dari IP atau Internet Protocol. Ketika hal ini benar-benar terjadi, berarti seluruh struktur internet akan berubah.
Berbagai Penelitian untuk Mengembangkan Jaringan 6G
Penelitian mengenai teknologi 6G sudah dilakukan sejak tahun 2019 lalu tepatnya bulan November oleh negara Tiongkok. Teknologi ini menjadi titik konflik utama antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Jaringan 5G sudah dipolitisasi dalam konflik antara dua negara tersebut.
Dalam proses penemuan jaringan 6G bisa dikatakan kedua negara tersebut saling adu cepat. Huawei Technologies perusahaan asal Tiongkok meneliti penemuan jaringan tersebut.
Sedangkan disisi lainnya, pemerintah AS merasa khawatir peralatan Huawei dipakai oleh pihak Tiongkok untuk menjadi mata-mata. Kekhawatiran ini menjadi penyebab AS memasukkan Huawei sebagai daftar hitam sejak bulan Mei tahun 2019 silam.
Selain itu, mereka tidak bisa membeli suku cadang buatan Amerika. Perusahaan membantah tuduhan tersebut, tapi sayangnya sanksi tetap diberikan. Negara lainnya yang serius meneliti teknologi internet satu ini adalah Korea Selatan.
Bahkan mereka dikabarkan siap menginvestasikan uang sejumlah 2,4 triliun rupiah selama periode waktu 2021 hingga 2026. Ada rencana teknologi 6G di Korea Selatan mempunyai kecepatan transmisi data sampai 1 terabyte per detik.
Menggandeng Samsung Electronics, pemerintah Korsel merancang teknologi ini. Di dalam laporan yang dibuat Samsung menyebutkan bahwa syarat kinerja dari jaringan yaitu kecepatan data tertingginya mencapai hingga 1.000 Gbps dengan nilai latensi kurang dari 100 mikrodetik.
Sedangkan pitra frekuensinya memakai terahertz guna meningkatkan jangkauan sinyal. Target Samsung mengomersialkan teknologi ini pada tahun 2028 mendatang. ITU atau persatuan teknologi Internasional sudah mulai bekerja untuk menetapkan standar 6G tahun 2021.
Negara lainnya yang juga sedang mengembangkannya adalah Finlandia. Pemimpin proyeknya adalah University of Oulu, bekerja sama dengan perusahaan Internasional. Selama periode 2018 hingga 2026 anggaran mereka sebesar 3,6 triliun rupiah.
Keunggulan Potensial yang Dimiliki Jaringan 6G
Bukan tanpa alasan beberapa negara fokus dengan pengembangan teknologi 6G. Terkait hal ini relevan dengan beberapa keunggulan potensial yang dimilikinya walaupun masih perkiraan, di antaranya:
1. Kapasitas Jaringan Besar
Keunggulan potensial pertama yaitu mempunyai kapasitas jaringan besar. Dengan keunggulan seperti ini, memungkinkan konektivitas masif dan mendukung banyak perangkat untuk nantinya terkoneksi tanpa harus khawatir dengan performa.
2. Pengalaman Internet Sangat Cepat
Keunggulan teknologi 6G selanjutnya adalah menawarkan pengalaman internet yang sangat cepat karena diperkirakan mencapai hingga beberapa terabyte per detik. Sehingga, proses pengunggahan dan pengunduhan file nantinya juga lebih cepat.
3. Latensi Dimiliki Rendah
Fokus utama dari pengembangan jaringan 6G salah satunya adalah mencapai latensi yang hampir tidak terdeteksi. Dengan keunggulan seperti ini, akan mendukung aplikasi real time, seperti VR dan AR. Selain itu juga membuat pengalaman digital lebih responsif.
4. Bisa Diintegrasi dengan Teknologi Terkini
Harapan sekaligus akan menjadi keunggulan ketika berhasil diwujudkan dari teknologi satu ini adalah mampu digabungkan dengan teknologi terkini. Contohnya seperti komputasi kuantum serta kecerdasan buatan.
5. Keamanan Meningkat
Keunggulan teknologi 6G lainnya adalah keamanan meningkat. Terkait hal ini berhubungan erat dengan adanya peningkatan pada fitur keamanan serta privasi menjadi lebih canggih sehingga ancaman cyber yang berpotensi terjadi dapat diminimalkan.
6. Lebih Fleksibel
Perancangan 6G dibuat lebih fleksibel, sehingga nantinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna sekaligus kebutuhan aplikasi. Fleksibilitas ini mencakup juga konektivitas di berbagai lingkup bukan hanya perkotaan tapi juga pedesaan.
Tidak terbatas itu saja, melainkan juga bisa digunakan di sektor industri. Fleksibilitas seperti ini tentu akan memberikan kenyamanan tersendiri bagi mayoritas pengguna.
Beberapa keunggulan sebagaimana disebutkan sifatnya masih spekulatif. Hal ini mengingat jaringan 6G masih proses pengembangan yang bisa mengalami perubahan sewaktu-waktu. Termasuk juga perubahan yang berkaitan dengan penambahan aspek baru.
Daftar Beberapa Fitur Unik Jaringan 6G
Untuk sementara waktu jaringan 6G mungkin akan berdampingan dengan 5G. Tapi, dibandingkan 5G, teknologi 6G jauh lebih meningkat performanya. Inilah daftar beberapa unik yang ditawarkannya:
1. Kecepatan Transfer Datanya Sangat Tinggi
Throughput data puncak 5G dijadwalkan mempunyai nilai hingga 20 Gbps dengan kecepatan data sebesar 100 Mbps. Tapi, pada 6G akan diberikan kecepatan data dengan nilai maksimum sebesar 1 Tbps.
Bisa dikatakan efisiensi spektral yang dimiliki akan lebih besar hampir dua kali lipat dibandingkan 5G. Fitur seperti ini ketika lebih tinggi akan menawarkan banyak akses instan kepada pengguna menuju layanan multimedia modern.
2. Jaringan Lebih Andal
Terkait keandalan jaringan bisa ditingkatkan melalui berbagai aspek. Seperti konektivitas antar perangkat, banyak lompatan nirkabel, transmisi simultan serta AI atau ML. Hal ini membuat teknologi 6G lebih baik performanya dari segi penetrasi dan stabilitas jaringan.
Bukan hanya itu saja, interaksi M2M menjadi lebih optimal melalui peningkatan kendalan jaringan dengan jumlah lebih dari 100 kali lipat. Sekaligus mengurangi tingkat kesalahan dengan jumlah sepuluh kali lipat lebih banyak dibandingkan versi sebelumnya.
3. Muncul Arsitektur Baru
Jaringan 5G adalah solusi pertama yang perancangannya bertujuan menggantikan koneksi kabel di lingkungan industri serta perusahaan. Solusi yang dibuat ini menerapkan arsitektur basis layanan pada bagian fondasi inti serta penerapan basis cloud.
Kemudian diperluas menuju sebagian dari RAN. Ada harapan teknologi 6G nantinya juga diterapkan di lingkungan cloud heterogen. Termasuk di dalamnya kombinasi cloud privat, hybrid serta publik menggunakan arsitektur pendukungnya yang paling sesuai.
4. Fokus terhadap Efisiensi Energi
Teknologi ini akan membutuhkan frekuensi radio lebih kuat guna memenuhi syarat bandwidth lebih besar. Hanya saja, tantangan dari segi ini yaitu teknologi dasarnya dalam frekuensi tersebut belum bisa hemat energi.
Inilah penyebab efisiensi energi atau pengoptimalan konsumsi daya menjadi fokus utama para peneliti. Para peneliti ingin mengurangi konsumsi energi per bit sampai lebih rendah dari 1 nanojoule.
5. Lebih Berfokus pada Konektivitas M2M
Fokus dari teknologi 6G adalah pada konektivitas M2M atau mesin ke mesin. Pada 4G, mendukung 100 ribu perangkat setiap km persegi. Sedangkan 5G mendukung 1 juta perangkat per km persegi.
Kehadiran 6G memiliki target bisa mencapai konektivitas 10 juta perangkat per km persegi. Seluruh jaringan 6G akan mencakup komputasi tepi seluler. Walaupun harus terlebih dahulu ditambahkan pada 5G sekarang ini.
6. Jaringan Latensi Fungsinya Sangat Rendah
Fitur unik terakhir adalah jaringan latensi fungsinya sangat rendah. Latensinya akan diturunkan hingga mencapai 0,1 milidetik. Fitur ini akan membuat aplikasi real time yang sensitif terhadap penundaan mempunyai performa serta fungsionalitas lebih baik.
Penting menjadi catatan bahwa informasi tentang keunggulan dan fitur diatas masih belum bisa dipastikan mengingat jaringan satu ini masih proses penelitian. Walaupun demikian, bisa dipastikan teknologi 6G dibuat lebih canggih dibandingkan pendahulunya yaitu 5G.