Apa itu Artificial Intelligence (AI)? Kalau boleh dianalogikan, AI ibaratnya seperti bayi dalam sistem komputer. Teknologi yang semula kecil ini, memiliki kemampuan belajar untuk memahami segala sesuatunya.
Bukan sembarang bayi, AI adalah bayi sistem super. Ia memiliki segala kelebihan, namun tidak dengan kekurangan.
Sistem AI tidak bisa melupakan sesuatu, ia akan terus belajar sampai mencapai pada suatu titik pemahaman brilian. Untungnya (setidaknya hingga sekarang), sistem AI belum memiliki kesadaran sendiri.
Ya, kita sama-sama bisa membayangkan bagaimana bayi super itu tumbuh, besar, dan dewasa. Dengan segala macam wawasan pembelajaran selama itu. Ditambah dengan kesadaran sendiri untuk menguasai segala sistem komputer di planet bumi.
ID Tech Insider saat ini tidak sedang membahas mengenai teori konspirasi. Melainkan potensi-potensi ngeri adanya AI. Nah, untuk menjawab apa itu artificial intelligence secara detail, simak penjabaran berikut ini.
Apa Itu Artificial Intelligence?
Secara definisi, AI singkatan dari artificial intelligence, adalah kecerdasan buatan yang merupakan bidang ilmu komputer tentang sistem dan program untuk melakukan tugas-tugas tertentu.
Ada dua (2) pembagian kategori besar AI; Narrow AI dan General AI.
Narrow AI disebut juga sebagai AI Sempit atau AI Lemah. Umumnya dirancang untuk melakukan tugas-tugas sederhana dan spesifik, seperti chatbot yang sudah ada templatenya.
Sedangkan General AI adalah kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan belajar, memahami, merespons, dan menyelesaikan masalah logika layaknya manusia.
Sebuah rahasia, ada satu kategori di atas General AI, namun masih misteri dan belum terbukti keberadaannya, itu adalah Superintelligence AI. Konon, Superintelligence AI memiliki semua hal dalam General AI ditambah dengan kesadaran sendiri, sungguh mengerikan!
Berdasarkan penjelasan apa itu artificial intelligence di atas, tidak berlebihan kalau ID Tech Insider menyebutnya sebagai bayi sistem super.
Faktanya, AI Sudah Diperkenalkan Sejak 1950-an!
Banyak dari kita mungkin menganggap bahwa kecerdasan buatan baru ada setelah kemunculan ChatGPT yang viral itu. Padahal, jauh sebelum kemunculannya, istilah artificial intelligence atau kecerdasan buatan sudah diperkenalkan sejak 1950-an.
- Pengenalan konsep AI, namanya saat itu masih Turing Test dikemukakan oleh Alan Turing pada 1950-an. Konsep yang menjadi embrio kemunculan sistem cerdas yang kemudian akan dikenal sebagai kecerdasan buatan. Sebab, Turing Test pada dasarnya merupakan uji coba sistem yang bertujuan meniru kecerdasan manusia.
- John McCarthy memimpin Konferensi Dartmouth di AS pada 1956, istilah artificial intelligence pertama kali dikemukakan dalam konferensi tersebut.
Dua catatan sejarah tentang kecerdasan mesin yang menyerupai (atau bahkan melebihi) kecerdasan manusia terus berkembang. Seolah hilang dan berhenti, padahal tetap berjalan dan menjadi lebih matang.
Pada tahun 2020, AI sekali lagi muncul menyapa dunia, misalnya mobil tanpa awak yang diumumkan perusahaan teknologi raksasa Google pada 2009. Kemunculan asisten virtual Apple, Siri pada 2011. Viralnya tools Face2Face pada 2016 yang mampu memanipulasi wajah visual. Dan pada akhirnya sekitar 2021 rilisnya ChatGPT yang menjadi pemicu ledakan AI.
6 Jenis AI Berdasarkan Kategori Teknologi
Apakah dengan penjelasan di atas kita sudah memahami apa itu artificial intelligence? Mungkin belum, maka berikut ini jenis AI ditinjau dari kategori teknologinya.
1. Machine Learning
Sistem mesin yang belajar secara mandiri. Sebab, sistem AI memiliki akses ke sumber daya yang dibutuhkan. Contoh AI machine learning antara lain:
- ChatBot yang memberi rekomendasi konten;
- Integrasi dengan kamera untuk mengenali wajah;
- Asisten virtual di smartphone;
- Mobil otonom (tanpa awak); hingga
- Penerapan dalam Internet of Things (IoT).
2. Deep Learning
Sistem mesin yang belajar dengan jauh lebih mendalam, khususnya pada akses data besar (big data) dan hal-hal yang spesifik. Contoh AI deep learning, misalnya:
- Diagnosis kesehatan seseorang berdasarkan semua data yang dimiliki sistem rumah sakit;
- Membuat konten secara otomatis berdasarkan semua data yang ada di internet; dan
- Google Translate adalah contoh deep learning, ia memiliki akses ke semua bahasa di dunia.
3. Natural Language Processing (NLP)
Apa itu artificial intelligence NLP? Ini merupakan AI yang memiliki kemampuan untuk memahami sekaligus merepresentasikan kecerdasan dalam bahasa. Contohnya ada banyak sekali.
- Asisten virtual;
- ChatBot;
- Suara Google Translate;
- Pencarian internet lewat suara;
- Ringkasan dokumen/buku;
- Dan lain sebagainya.
4. Robotik Artificial Intelligence
Kecerdasan buatan robotik merupakan AI yang tertanam dalam serangkaian peripheral saling terhubung; mulai dari hardware hingga sensor. Contohnya:
- Robot pembersih; atau
- Robot canggih seperti Aethon, Savioke, dan Knightscope.
5. Computer Vision
Teknologi AI yang tertanam perangkat keras melalui kamera untuk mengenali, memahami, hingga mengambil tindakan tertentu. Contohnya:
- Pengenalan wajah;
- Mobil tanpa awak;
- Deteksi objek;
- Pengenalan teks; hingga
- Augmented Reality (AR).
6. Expert Systems
AI expert system secara definisi adalah sistem komputer super yang memiliki kemampuan pengambilan keputusan layaknya seolah pakar (expert). Contohnya dalam sistem seperti:
- MYCIN;
- XCON; atau
- PROSPECTOR.
Ada juga jenis AI berdasarkan fungsi, seperti; Reactive Machine, Limited Memory, Theory of Mind, dan Self Aware.
5 Cara Menggunakan AI secara Bijak
Di zaman serba modern, tampaknya manusia mustahil melepaskan diri dari perkembangan teknologi. Pemahaman tentang cara menggunakan AI secara bijak merupakan hal dasar yang harus dikuasai manusia modern.
1. Etika
Perihal etika, bahwa menggunakan AI tidak boleh merugikan orang lain. Sistem yang demikian kuat dapat melakukan nyaris semua hal. Misalnya Anda tidak memiliki etika dan hati nurani, foto seorang teman perempuan dijadikan video biru.
2. Privasi
Manusia memiliki peran yang penting dalam menjaga data-data pribadi agar tidak disalahgunakan di internet. Sayangnya, di suatu negara antah-berantah data-data penduduk negaranya malah dijual ke hacker.
3. Manfaat
Fokus pada manfaat AI, misalnya Anda menggunakan AI untuk keperluan koreksi ejaan kata, kalimat, dan tata bahasa. AI juga bisa membantu menyempurnakan coding, menyarankan desain website, editing visual, atau sekadar teman chatingan bagi Anda yang masih single.
4. Edukasi
Manusia juga mesti mempunyai pemahaman yang tuntas terkait jenis AI dan penerapannya. AI memproses perintah prompt, baik dalam bentuk teks, visual, maupun suara. Maka dari itulah, bijaklah dalam memberi prompt agar AI belajar sesuatu yang positif.
5. Evaluasi
Evaluasi kembali setelah penggunaan, apakah AI memberi manfaat yang lebih besar daripada risikonya. Pasalnya, penggunaan AI dalam perusahaan besar benar-benar riskan. Kebocoran data rahasia perusahaan tidak bisa ditolerir.
Kehadiran artificial intelligence sejatinya membawa tugas mulia untuk membantu kerja manusia. Sayangnya, tidak semua dari kita memahami hal tersebut, lantas menggunakan AI untuk menggantikan tugasnya.
Perhatikan bahwa AI tetap memiliki risiko yang benar-benar berbahaya. Bukan tidak mungkin di masa depan, robot-robot bebas berjalan-jalan berdampingan dengan umat manusia. Ini berkaitan dengan eksistensi spesies manusia di planet bumi.
Pada akhirnya melalui penjelasan panjang lebar di atas, menurut Anda apa itu artificial intelligence? Apakah ini merupakan kesempatan atau justru ancaman?
[…] Artificial Intelligence […]
[…] Artificial Intelligence […]
[…] Artificial Intelligence […]