More

    Cara Kerja Teknologi Wireless Charging dan Kelebihannya

    Teknologi wireless charging atau pengisian daya nirkabel merupakan jenis teknologi yang memungkinkan Anda mengisi daya baterai tanpa menggunakan kabel. Teknologi ini telah berkembang pesat sejak awal penemuannya, yaitu abad ke-18 oleh Nikola Tesla, seorang ilmuwan asal Amerika Serikat.

    Kini, teknologi wireless charging sudah digunakan untuk berbagai produk, seperti smartphone, laptop hingga tablet.

    Supaya lebih mengetahui seputar apa itu wireless charging, cara kerja, penggunaan, kelebihan dan kekurangannya, maka bisa simak ulasannya berikut.

    Apa Itu Teknologi Wireless Charging?

    Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, wireless charging memungkinkan Anda mengisi daya ponsel atau gadget lainnya tanpa bantuan kabel. Tentunya, teknologi ini memberikan kenyamanan serta fleksibilitas karena Anda tak perlu repot menyambungkan kabel ke perangkat.

    Teknologi wireless charging menggunakan elektromagnetik dalam proses transfer daya dari charger ke gadget. Sehingga, Anda bisa mengisi gadget dengan mudah tanpa perlu mencari kabel atau colokan.

    Namun, perlu Anda tahu bahwa teknologi ini tidak diperjualbelikan secara sembarangan. Sebab, ada standar tertentu yang mesti dipenuhi demi keamanan serta kenyamanan para penggunanya.

    Contohnya di Indonesia, wireless charger harus memenuhi standar yang ditetapkan, yaitu PMA (Power Matter Alliance) dan standar Qi (baca: chee).

    PMA menggunakan teknologi induksi dari medan magnet untuk pengisian daya nirkabelnya. Sementara standar Qi akan memanfaatkan cara kerja induksi medan magnet serta teknologi yang berasal dari resonansi medan magnet.

    Cara Kerja Wireless Charging

    Cara kerja teknologi wireless charging akan memanfaatkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu memperoleh arus listrik dari medan magnet yang berubah-ubah.

    Pengisian daya nirkabel ini memiliki kumparan yang terhubung dengan sumber listrik. Seperti halnya generator atau dinamo, teknologinya tak membuat sumber listrik, melainkan hanya sebagai metode transfer daya saja.

    Biasanya, wireless charger menggunakan dua buah kumparan. Yang pertama berfungsi sebagai pemancar medan magnet, sementara kumparan kedua akan menangkap perubahan fluks supaya dapat memicu gaya gerak listrik.

    Saat terhubung dengan aliran listrik, maka medan magnet di sekitarnya akan terbentuk. Medan magnet itulah yang akan ditangkap oleh kumparan lain dari dalam smartphone. Kumparan ini akan terhubung dengan baterai smartphone, lalu arus listrik dari medan magnet mulai mengisi daya baterai tanpa bantuan kabel.

    Meskipun terlihat tanpa kabel, sebenarnya wireless charger tetap menggunakan kabel. Namun, hanya satu kabel saja yang perlu disambungkan ke soket listrik, yaitu kabel pada wireless charger sendiri. Jadi, untuk gadget-nya tak akan terhubung dengan kabel, sehingga perangkat yang sedang mengisi daya tidak terlihat ruwet oleh kabel-kabel.

    Di masa depan, melansir dari CNN Indonesia, diperkirakan bahwa teknologi ini bisa lebih canggih, dimana listrik dapat dihantarkan melalui frekuensi radio, sinar inframerah serta ultrasound (USG). Penerapannya pun tak terbatas pada ponsel, melainkan untuk perangkat Internet of Things hingga kendaraan elektrik.

    Cara Menggunakan Wireless Charging

    Cara menggunakan wireless charging sangat praktis, Anda hanya perlu mengikuti langkah-langkah berikut:

    • Pertama, Anda bisa menyiapkan gadget atau smartphone yang sudah bisa melakukan pengisian daya tanpa kabel.
    • Sambungkan kabel wireless charger dengan soket listrik, lalu aktifkan fitur pengisian data nirkabel di smartphone Anda.
    • Cari permukaan yang datal dan stabil supaya proses pengisian daya bisa berjalan lancar.
    • Jika masih merasa bingung, coba baca buku petunjuknya karena setiap brand wireless charger memiliki cara penggunaan berbeda.
    • Selanjutnya, letakkan smartphone di atas pad qi charger dengan layar menghadap ke atas.
    • Pastikan bahwa bagian penerima gelombang elektromagnetik letaknya ada di atas kumparan pengirim, sebab posisi ini menjadi penentu keberhasilan pengisian daya tersebut.
    • Apabila posisi ponsel sudah berada di atas pad charger, Anda harus menjaganya supaya tidak bergeser dari tempat. Soalnya, jika tergeser, pengisian daya kemungkinan tidak akan berhasil.
    • Proses penyambungan daya akan memerlukan beberapa waktu. Nantinya, smartphone akan memberikan respon jika sudah tersambung dengan pengisian baterai.
    • Terakhir, jangan lupa untuk mengeceknya secara rutin dan cabut jika baterai sudah terisi penuh, ya.

    Kelebihan Teknologi Wireless Charging

    Teknologi wireless charging memiliki beberapa kelebihan utama, yaitu:

    1. Minim Terjadinya Korsleting

    Wireless charging tak menggunakan kabel sebagai konduktor listrik. Hal ini akan membuat Anda lebih aman karena terhindar dari risiko sengatan listrik. Tidak adanya kabel juga akan meminimalisir terjadinya korsleting akibat lapisan kabel yang terkelupas.

    2. Port USB Smartphone Lebih Awet

    Manfaat teknologi wireless charging berikutnya membuat port USB menjadi lebih awet. Soalnya, Anda tidak perlu menghubungkan kabel seperti mengisi daya menggunakan charger konvensional. Sehingga, smartphone menjadi lebih awet dan tak perlu mengganti dengan alasan port USB rusak.

    3. Praktis dan Mudah Digunakan

    Teknologi pengisian daya nirkabel terbaru bisa Anda gunakan secara praktis kapan dan dimana saja. Tak perlu membawa kabel panjang atau mencari stop kontak untuk charger HP, cukup letakkan smartphone di atas pad charging, lalu tunggu sampai baterainya penuh.

    4. Dapat Digunakan Lebih Dari Satu Perangkat

    Manfaat lainnya dari teknologi pengisian daya tanpa kabel adalah bisa digunakan lebih dari satu perangkat gadget. Jadi, semisal ada teman yang ingin sama-sama mengisi daya baterai smartphone-nya, maka pengisian pun bisa dilakukan bersama-sama dalam satu wireless charging.

    Lebih praktis, ‘kan?

    Kekurangan Wireless Charging

    Meskipun memiliki sejumlah kelebihan, wireless charging juga tak lepas dari beberapa kekurangan, seperti:

    • Waktu pengisian baterai menggunakan teknologi ini tergolong lebih lama daripada pengisian dengan kabel charger.
    • Jika ada penghalang antara transmitter dan receiver, misalnya case HP yang terlalu tebal, biasanya proses pengisian daya akan terganggu. Jadi, pastikan Anda melepas case HP kalau dirasa tebal supaya pengisian daya baterai berjalan dengan lancar.

    Meskipun terdapat beberapa kekurangan, tetapi wireless charging tetap unggul dan memiliki manfaat yang lebih banyak. Tak heran, teknologi ini terus dikembangkan supaya bisa dimanfaatkan secara luas tanpa kendala.

    Apakah Wireless Charging Hanya Sekadar Tren atau Kebutuhan?

    Pada awalnya, wireless charging muncul sebagian tren baru untuk mengganti charger smartphone konvensional. Namun, lama kelamaan, teknologi itu mulai menjadi kebutuhan yang diperlukan banyak orang, terutama di tempat umum.

    Tak heran, kini banyak restoran maupun kafe yang menyediakan wireless charging di setiap mejanya. Bahkan, di Amerika Serikat sudah ada sekitar 600 station yang terpasang di restoran cepat sajinya. Sementara di Inggris, terpasang sekitar 200 pengisian daya nirkabel di salah satu kedai kopi.

    Fakta-fakta itu menerangkan bahwa wireless charging kini bukan hanya sekadar teknologi yang sedang tren saja, melainkan sebuah kebutuhan. Semakin berkembangnya teknologi di masa depan, pasti penggunaan wireless charging akan semakin meluas.

    Itulah informasi seputar teknologi wireless charging yang bisa Anda ketahui. Teknologi pengisian daya nirkabel terbaru ini cukup mengalami perkembangan yang cepat. Di Indonesia sendiri, sudah banyak tempat umum yang menggunakan teknologinya dan memudahkan para pengunjung saat ingin mengisi daya smartphone masing-masing.

    Recent Articles

    spot_img

    Related Stories

    Leave A Reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Stay on op - Ge the daily news in your inbox