Apa saja penerapan blockchain? Apakah teknologi ini memberi dampak yang signifikan ke berbagai sektor kehidupan umat manusia?
Berbicara tentang blockchain, mungkin sebagian besar dari kita akan langsung menghubungkan dengan cryptocurrency (mata uang crypto). Juga tentang sistem keamanan yang disebut kriptografi.
Dalam memahami perkara blockchain, kita harus menggunakan imajinasi atau berkecimpung di bidang tersebut.
Apa itu blockchain? Blockchain adalah sesuatu yang metafisika, tidak bisa dilihat dan diraba. Tidak seperti meja atau kursi, yang bisa dengan gampang dideskripsikan dengan teori.
Maka dari itulah, untuk mempermudah mendalami pemahaman tentang blockchain, ID Tech Insider di sini akan menyajikan contoh penerapan blockchain.
Penerapan Blockchain di Berbagai Aspek Kehidupan Umat Manusia
Kita mulai dengan definisi di atas kertas bahwa menurut Amazon, blockchain adalah mekanisme berbasis data lanjutan yang memungkinkan untuk berbagi informasi secara transparan dan aman dalam jaringan bisnis.
Dikatakan demikian lantaran blockchain dapat menyimpan data dalam blok-blok khusus. Anda bisa membayangkan sebuah buku raksasa, di mana antara satu halaman dengan halaman lain saling terhubung.
Buku tersebut bisa dilihat dan dibaca oleh orang yang memilikinya (jaringan bisnis), namun tidak bisa diubah isinya.
Sudah mulai ada gambaran ‘kan dengan imajinasi? Nah, berikut ini beberapa contoh blockchain di berbagai sektor penerapan.
1. Penerapan Blockchain di Mata Uang Crypto (Cryptocurrency)
Anda tidak salah, penerapan awal untuk teknologi blockchain dipakai dalam mata uang crypto, yang mana dipelopori oleh coin bernama Bitcoin.
Dalam hal ini, cara kerja blockchain dengan menghilangkan sistem pembukuan birokrasi yang notabene berbelit-belit.
Manfaatnya dalam cryptocurrency, blockchain memungkinan untuk menghemat budget, waktu, dan tenaga dari para pelaku bisnis.
Cryptocurrency masuk dalam kategori yang lebih besar, yaitu transfer uang (money transfer). Beberapa perusahaan yang sudah menerapkannya secara nyata seperti; Block, JPMorgan Chase, Cash App, Chainalysis, Circle, dan Algorand.
Dengan penjelasan yang lebih sederhana, contohnya saat Anda membeli atau menjual coin crypto, secara tidak langsung sudah menggunakan teknologi blockchain untuk menjalankan proses transaksi tersebut.
2. Penerapan Blockchain di Kontrak Cerdas (Smart Contracts)
Tak terlalu berlebihan jika kami mengatakan bahwa blockchain merupakan otomatisasi dalam perjanjian kontrak.
Kontrak tradisional mengharuskan antara satu pihak dan pihak lain bertemu, bernegosiasi, hingga sekelumit proses panjang sampai penandatanganan. Blockchain dalam konteks ini meringkas dan menghapus proses panjang tersebut.
Sehingga terbentuk sebuah sistem otomatisasi yang berjalan secara real time. Serta dalam perjanjian kontrak tidak membutuhkan perantara maupun pertemuan.
Artinya apa? Ketika sebuah perusahaan bisnis bahkan pemerintahan hendak melakukan kerja sama. Mereka tinggal memanfaatkan jalur blockchain yang aman dan transparan.
Contoh penerapan blockchain dalam konteks smart contracts adalah sektor pemerintahan, kesehatan, industri, agrikultur, media, dan sebagainya.
Bahkan, perusahaan teknologi raksasa Google, memberikan layanan Web3 Blockchain Node Engine untuk membantu merealisasikan smart contracts.
3. Penerapan Blockchain di Internet of Things (IoT)
Mulai dari sini, kita akan melihat sebuah pola samar-samar. Di mana antara satu anak teknologi modern dengan anak yang lain saling terhubung. Baik blockchain dengan IoT, VR/AR dengan IoT, 5G dengan VR/AR, dan lain sebagainya.
Lebih khusus lagi, blockchain di sini berperan sebagai sistem keamanan terkini. IoT yang tidak menggunakan blockchain rentan terhadap peretasan dan masalah keamanan.
Celah tersebut akan tertutupi tatkala mengintegrasikan segala macam IoT di smart home dengan teknologi blockchain.
Apakah sudah ada perusahaan yang menerapkannya? Banyak, seperti HYPR (New York), Xage Security (California), atau Helium (California).
4. Penerapan Blockchain di Sistem Keamanan
Persoalan seperti pemalsuan dokumen, penipuan online, atau peretasan data pribadi merupakan masalah umum dalam sistem keamanan.
Di ranah online, seolah-olah data pribadi tidak ada artinya. Apalagi di Negara Konoha, yang mana data-data penduduk yang mestinya pribadi dan aman malah tersebar bebas akses.
Sistem keamanan yang menggunakan teknologi blockchain akan menjadi solusi yang aman sekaligus transparan.
Misalnya untuk menyimpan data seperti nama, tanggal lahir, NPWP, rekening bank, lokasi domisili, maupun data sensitif yang lainnya. Sehingga dapat dimanfaatkan secara maksimal tanpa khawatir kebocoran apalagi diperjualbelikan.
Di luar negeri, sudah ada beberapa perusahaan yang memanfaatkan jalur blockchain sebagai penyempurna dari sistem keamanan. Seperti Civic, Evernym, Inc., Ligero, dan Ocular.
5. Penerapan Blockchain di NFT
Non-fungible token (NFT) merupakan token yang mewakili kepemilikan penuh atas aset digital melalui jaringan blockchain. NTF dan blockchain saling berkaitan, dan ini sama populernya dengan cryptocurrency.
Sekitar 2022 lalu di Indonesia, Ghozali menjadi kaya mendadak lantaran menjual gambar wajahnya di NFT melalui OpenSea.
Sebenarnya, banyak platform NFT selain OpenSea, misalnya; Dapper Labs, Candy, atau Recur.
Blockchain memastikan tidak ada kesalahan kepemilikan aset dalam platform tersebut. Aset digital yang dapat dihimpun contohnya musik, karya seni, video, foto, GIF, dan sebagainya.
6. Penerapan Blockchain di Media
Masalah umum dalam sektor media adalah privasi data pribadi, pembajakan konten, dan rumitnya pembayaran royalti penulis.
Blockchain hadir untuk mengatasi masalah-masalah tersebut secara efektif dan efisien.
Misalnya terkait dengan pembajakan konten, foto dan suara, yang memungkinkan disimpan di satu tempat. Namun bisa digunakan secara bersamaan di berbagai platform network media tersebut.
Dengan cara itu, pembajakan konten hampir tidak akan pernah terjadi. Pun kalau terjadi, sudah jelas siapa kepemilikan utama dari konten digital tersebut.
Anda bisa membayangkan sebuah gambar/audio yang termaktub di dalam buku. Namun di atas buku itu, ada lapisan kaca transparan.
Isi dari buku dapat didistribusikan ke banyak tempat. Tetapi kepemilikan dari isi sudah jelas, yaitu penulis atau pemilik buku itu sendiri.
Masalah yang lebih kompleks seperti pembayaran royalti penulis membutuhkan integrasi dengan sistem website yang cukup rumit. Pada intinya, blockchain mampu mengklasifikasi royalti antara satu penulis dengan penulis lain secara tepat.
Perhatikan bahwa royalti penulis di media seringkali berbeda. Jika menggunakan sistem manual dan tradisional, kesalahan seperti human error kemungkinan besar terjadi.
7. Penerapan Blockchain di Pemerintahan
Implementasi blockchain dalam industri dan pemerintahan. Contoh sederhananya dalam sistem pemilu (hanya saja di Negara Konoha belum direalisasikan).
Pemilu yang memanfaatkan jaringan blockchain meminimalisir kecurangan dalam pemungutan suara, memangkas ribuan jam persiapan pemilu, dan memaksimalkan interaksi serta suara penduduk suatu negara dalam satu putaran penuh.
Bagi calon, blockchain dapat mengurangi budget kampanye. Meski begitu, jika semuanya menjadi lebih mudah, di Negara Konoha justru tidak ada celah mendapatkan ceperan.
Pada intinya hubungan cryptocurrency dan blockchain adalah satu kesatuan, sama dengan hubungan NFT dan blockchain. Seperti sebuah bus dan jalur khusus, atau sebuah kereta api dan jalur rel.
Cryptocurrency adalah kereta api yang berjalan di rel jaringan blockchain. Cukup sederhana, namun lagi-lagi, sesuatu yang metafisika ini membutuhkan imajinasi atau setidaknya berkecimpung langsung dengannya guna memahami secara penuh.
Demikian contoh penerapan blockchain di berbagai sektor kehidupan umat manusia. Bagaimana menurut Anda, apakah sudah memiliki gambaran terkait hal ini?