More

    Apa Itu Teknologi Blockchain? Fungsi dan Contohnya

    Blockchain erat kaitannya dengan cryptocurrency, khususnya Bitcoin. Namun, bagaimana hubungan antara blockchain dan crypto? Apa itu teknologi blockchain yang sebenarnya?

    Di zaman sekarang, teknologi berkembang begitu deras seperti gelombang pasang. Artificial intelligence melejit, virtual reality menjadi umum, cryptocurrency dan blockchain dianggap sebagai solusi ekonomi modern.

    Faktanya, blockchain saat ini tidak hanya diterapkan dalam crypto semata. Ada banyak contoh teknologi blockchain di bidang yang berbeda, seperti perbankan.

    Penasaran dengan apa itu teknologi blockchain? ID Tech Insider pada kesempatan kali ini mencoba untuk mengurai secara lebih sederhana agar blockchain dapat lebih gampang dipahami.

    Sebelum Memahami Apa Itu Teknologi Blockchain

    Sebelum itu, mari menyelam untuk melihat bagaimana karakteristik teknologi ini terlebih dulu. Blockchain (dalam semua bidang) punya tujuh (7) karakteristik.

    Blockchain itu…

    1. Tetap (Tidak Bisa Diubah)

    Blockchain merupakan sekumpulan block dalam jaringan rantai yang bersifat permanen; tidak bisa diubah, dimodifikasi, maupun dihapus. Istilahnya adalah node, menjadi bukti setiap transaksi sah/valid yang kemudian ditambahkan ke dalam jaringan blockchain.

    2. Terdistribusi

    Apa maksudnya? Setiap node block yang masuk ke dalam jaringan, akan terdistribusi dan tersebar ke seluruh blockchain. Ini seperti buku besar digital dengan jaringan yang terus bertambah seiring berjalannya waktu.

    Misalnya, sebuah transaksi pembelian Bitcoin telah sah dan valid. Salinan transaksi tersebut masuk menjadi node dan memperpanjang rantai blockchain dalam buku besar. Secara keseluruhan langsung diperbarui (update) dalam beberapa detik!

    3. Terdesentralisasi

    Istilah yang sulit lagi, apa maksudnya desentralisasi? Berbeda dengan sentralisasi yang notabene hanya berfokus pada satu tempat. Node transaksi dalam blockchain tersebar ke seluruh jaringan tersebut secara transparan.

    Artinya, data-data disimpan tidak dalam satu lokasi sehingga mampu meminimalisir bahkan menghilangkan risiko kegagalan sistem atau manipulasi data. Sistem desentralisasi juga menghilangkan otoritas pusat (pihak yang memegang sistem).

    4. Aman

    Setiap block data dalam blockchain mendapat enkripsi hash kriptografi secara individu. Enkripsi masing-masing block itu unik, berbeda dengan block sebelumnya. Ini menciptakan sistem keamanan per satu lapis hingga tak terbatas. 

    5. Konsensus

    Konsensus merupakan sistem pemindaian yang menjaga gerbang masuk ke rantai buku besar blockchain. Jadi, setiap transaksi sebelum ditambahkan ke jaringan, harus melalui mekanisme konsensus ini terlebih dahulu.

    6. Kontrak Pintar

    Smart contract atau kontrak pintar juga menjadi karakteristik dalam blockchain, ini merupakan program untuk eksekusi tugas tertentu secara otomatis selama syarat terpenuhi.

    7. Pseudonimitas

    Artinya, meski semua transaksi dalam dilihat (transparan) di seluruh jaringan blockchain. Namun, identitas peserta/pengguna disembunyikan, menawarkan privasi tingkat lanjut, serta keamanan individu pengguna.

    Jadi, Apa Itu Teknologi Blockchain?

    Berdasarkan karakteristik di atas, blockchain adalah rantai block yang berisi informasi transaksi yang transparan, aman, tetap, dan tidak bisa diubah maupun dimodifikasi.

    Setiap transaksi baru yang sah dan valid akan menambah panjang rantai block tersebut, tercatat dalam seluruh jaringan blockchain, dan diperbarui dalam waktu sangat cepat secara realtime.

    Blockchain adalah sistem jaringan yang setiap block-nya memiliki enkripsi hash keamanan unik tingkat tinggi. Berbeda dengan block-block sebelum maupun setelahnya. Keamanan yang demikian bertumpuk lapis per lapis, menciptakan serangkaian tembok raksasa tak tertembus.

    Kalau ditanya apakah blockchain bisa dihack? Jawabannya tetap bisa. Namun hingga detik ini, belum ada seseorang yang terlalu cerdas untuk bisa menjebol jaringan blockchain. Kalau pun ada, itu adalah anak ajaib yang hanya muncul sekali dalam seribu tahun.

    Peretasan (hack) umumnya berada di sisi pengguna/user, bukan jaringan blockchain. Misalnya, peretasan ke dompet utama akun pemilik crypto. Entah dengan cara mendapat autentikasi, kata sandi, dan hal-hal rumit lainnya.

    3 Fungsi Blockchain yang Utama

    Bagi orang yang menyadari bahwa jaringan dengan karakteristik di atas begitu potensial. Maka dapat diterapkan untuk berbagai sektor bidang, terutama yang membutuhkan kecepatan, transparansi, dan keamanan.

    Blockchain berbeda dengan database, berbeda pula dengan penyimpanan cloud. Jaringan blockchain bersifat desentralisasi dan tetap (tidak bisa dimodifikasi). Berikut merupakan beberapa fungsi utama blockchain.

    1. Mencatat Semua Transaksi

    Transaksi yang masuk akan tercatat sepenuhnya secara permanen. Transaksi tersebut juga bersifat transparan, artinya bisa dilihat oleh semua pengguna dalam jaringan blockchain. Jika ada perubahan, akan langsung diperbarui saat itu juga secara realtime.

    2. Mengelola Aset Investasi

    Umumnya, penggunaan blockchain dalam sistem transaksi cryptocurrency. Bertujuan untuk mengelola aset investasi pada tiap pengguna, baik dalam membeli maupun menjual aset mereka secara efisien, cepat, dan aman.

    3. Pembayaran Lintas Batas

    Blockchain juga memiliki fungsi sebagai jalur pembayaran lintas batas dengan kecepatan tinggi, sekaligus mengurangi biaya jika dibandingkan dengan pembayaran tradisional. Melalui jaringan ini, seperti lewat jalan tol, semuanya serba ngebut dan memang diharuskan ngebut.

    Bayangkan kalau cryptocurrency menggunakan jaringan pembayaran seperti perbankan. Di mana bank hanya tersedia di jam kerja, biasanya tengah malam adalah pemeliharaan. Bisa-bisa ketinggalan perubahan yang begitu fluktuatif dalam nilai pertukaran.

    4 Langkah Cara Kerja Blockchain

    Sudah memahami apa itu teknologi blockchain? Teknologi jaringan ini kenyataannya jauh lebih rumit, namun secara garis besar dapat disederhanakan dalam cara kerja berikut ini.

    1. Mencatat Transaksi

    Detail informasi transaksi masuk yang kemudian akan diarahkan menuju block buku besar. Transaksi mencangkup pergerakan atau perpindahan aset digital maupun fisik dari satu pihak ke pihak lain.

    2. Proses Konsensus

    Mayoritas peserta dalam jaringan mendapatkan catatan transaksi yang terdistribusi kepada mereka, kemudian menyetujui bahwa transaksi tersebut sah dan valid.

    3. Menambahkan Block

    Setelah mencapai konsensus, transaksi yang valid masuk ke block rantai jaringan blockchain. Mendapatkan enkripsi hash unik yang berbeda dengan block-block sebelumnya. Block yang sudah masuk bersifat tetap/permanen, tidak bisa diubah maupun dimodifikasi.

    4. Mendapat Salinan Buku Besar

    Jaringan blockchain lantas mendistribusikan salinan buku besar secara transparan ke semua peserta atau pengguna. Perhatikan bahwa karakteristik jaringan ini adalah desentralisasi, proses pendistribusian ini akan lebih efektif, efisien, dan menyeluruh.

    Contoh Blockchain di Indonesia dalam Berbagai Bidang

    Blockchain tidak hanya untuk transaksi cryptocurrency, melainkan sudah banyak industri/perusahaan Indonesia yang menerapkan teknologi ini.

    1. Keuangan

    Efisiensi yang mencangkup nyaris sektor dalam perbankan hingga asuransi. Mulai dari kecepatan pembayaran realtime, menyederhanakan proses, memvalidasi agunan dan surat berharga, otomatisasi kontrak cerdas, hingga membagikan laporan keuangan terperinci.

    2. Cryptocurrency

    Mengelola aset crypto melalui teknologi blockchain (ya karena memang sejak awal kemunculan pada 2008 memang ditujukan untuk tujuan transaksi Bitcoin). Termasuk menjual dan membeli secara realtime.

    3. Non-Fungible Tokens (NFT)

    Fungsi utama teknologi blockchain dalam NFT adalah memverifikasi kepemilikan secara permanen dan transparan. Pengguna tidak perlu repot menunjukkan bahwa saya adalah pemilik merek ini yang sah. Karena sistem sudah mendeteksi otomatis.

    Nah, sampai di sini sudah memiliki gambaran yang jelas tentang apa itu teknologi blockchain? Jika Anda merasakan manfaatnya, kiranya boleh berterima kasih pada Satoshi Nakamoto karena telah mencetuskannya.

    Recent Articles

    spot_img

    Related Stories

    Leave A Reply

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Stay on op - Ge the daily news in your inbox